Langsung ke konten utama

Cerpen Pahitnya Kehidupan



Cerpen –Pahitnya Kehidupan
By Agustina Citra Windianingsih
Di era digital ini semua orang semakin bergerak lebih cepat, mereka semakin maju di bidang informasi,segala kemungkinan dapat berubah hanya dalam hitungan detik, kondisi tersebut juga membuat sekolah-sekolah sangat mementingkan kecepatan dalam penyebarluasan informasi kegiatan-kegiatan sekolah, anak-anak SMA Pendobrak Merah menjadi contoh yang nyata, hal tersebut tampak dari gaya hidup mereka, mulai dari kendaraan yang mereka gunakan , setiap ada kendaraan dengan teknologi terbaru seakan jadi ajang untuk segera berganti kendaraan, hal lain juga terlihat dari barang-barang yang mereka gunakan mulai dari sepatu,tas hingga alat tulis semuanya menggunakan brand termahal kalau ga gitu seakan ketinggalan zaman, sikap konsumtif yang over mungkin seperti itulah kata yang dapat mendiskripsikan keadaan di era ini,namun Syeril tak seberuntung anak-anak di atas, dia pergi kesekolah masih menggunakan motor kopling keluaran 1990-an, jangankan tas brended bisa mendapat uang saku saja sudah sangat beruntung, acapkali ketika teman-temannya mengajak ke kantin dia harus menelan ludah dan menolaknya secara halus, ya memang tidak setiap hari Syeril diberi uang saku hanya jika orangtuanya punya uang lebih dia akan diberi uang saku, keadaan ekonomi keluarganya akhir-akhir ini sedang kacau hingga dia menunggak uang spp berbulan-bulan sampai ia diingatkan oleh wali kelasnya, setiapkali namanya dipanggil jantungnya berdegup kencang namun dia juga tidak dapat berbuat apa-apa, dia hanya bisa menunduk malu dan bersabar .Syeril  tak berani mendesak orang tuanya untuk segera melunasi kekurangan di sekolah ia tau orangtuanaya sudah cukup kesulitan dan ia tidak ingin menambah beban pikiran mereka.
(di kelas saat pelajaran)
Guru:”Anak-anak tolong kerjakan soal yang udah bapak share di grup kelas ya”
Andi:”Oke pak. Dikumpulkan tidak ya pak?”
Guru:”Oh ya jelas, bapak ada rapat jadi bapak tinggal sebentar ya... nanti dikumpulkan”
Syeril:”Ndi.. aku liat dong soalnya,..”
Andi:”Lah.. emang hp lu kemana ril?”
Syeril:” Kamu lupa ya.. aku kan ga punya hp ndi..”
Andi:”Yaampun rill... hari gini ga punya hp, minta dong sama bapak ibu lu buat di beliin”
(Syeril hanya bisa tersenyum pahit)
Di era kehidupan yang serba maju ini, Syeril memang tidak memiliki ponsel tak heran jika dia selalu ketinggalan informasi di kelasnya. Jika ada tugas yang harus menuntut akses internet dia hanya bisa nebeng dengan temannya, sebenarnya dia merasa tidak enak dengan teman-temannya karena selalu merepotkan mereka, tapi dia juga tidak punya pilihan lain. Jangankan memikirkan masalah hp, ketika di rumah saja sudah banyak yang harus dia pikirkan, ya memang Syeril disibukkan dengan beragam pekerjaan rumah ia harus mengurusi kedua adiknya, sementara ibunya bekerja di pabrik dan ayahnya pun sama, alhasil dia yang harus mengerjakan semuanya mulai dari memasak untuk adik-adiknya, mencuci hingga membersihkan rumah, sebenarnya dia ingin belajar giat seperti teman yang lain, tapi tak ada waktu untuk melakukan hal itu, tapi ia masih menyimpan harapan-harapan untuk masa depannya, keluar dari belenggu yang menyiksaan batin, entah berapa ribu air mata yang sudah menetes. Dia memendam kesedihan yang ia rasakan sendirian. Bulan pun semakin berlalu kini Syeril sudah lulus sma dan ia harus bekerja untuk membantu kehidupan keluarganya, ia sekarang bekerja di sebuah toko swalayan, jauh dari apa yang ia impikan. Namun itulah yang harus dia jalani.














BIODATA




Nama   : Agustina Citra Windianingsih
Alamat : Kedaton rt06,Pleret,Pleret,Bantul,Yogyakarta
TTL     : Bantul, 31 Agustus 1999
No Hp : 087839996361
Asal Sekolah               : SMA Negeri 1 Bantul
Alamat Sekolah           : Jalan KHA Wahdi Hasyim Bantul 99,Palbapang, Kec. Bantul, Bantul,     Daerah Istimewa Yogyakarta 55713, Indonesia








Komentar


  1. Numpang promo ya Admin^^
    ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
    dengan minimal deposit hanya 20.000 rupiah :)
    Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa & E-Money
    - Telkomsel
    - GOPAY
    - Link AJA
    - OVO
    - DANA
    segera DAFTAR di WWW.IONPK.ME (k)
    add Whatshapp : +85515373217 x-)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puncak Sosok Jogja

  Puncak sosok      Destinasi wisata yang terletak di daerah Bawuran,Pleret,Bantul ini belakangan menjadi tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Puncak sosok memiliki daya tarik tersendiri, khususnya bagi para anak muda. Di tempat ini terdapat pertunjukan akustik setiap malamnya, pertunjukkan dilakukan di atas panggung bambu nan estetik. Pertunjukkan biasanya diisi oleh band anak muda lokal dari Jogja. Selain musiknya yang menjadi daya tarik, pemandangan yang disuguhkan pun sangat menarik. Dari puncak sana kita bisa melihat kemerlip lampu kota. Selain itu, terdapat spot untuk bersantai berupa kursi-kursi dari kayu. Tetapi apabila kehabisan slot untuk duduk di kursi, anda bisa menyewa tikar yang ditwarkan disana. Harganya terjangkau hanya dengan Rp.5000 anda sudah bisa menyewa tikar untuk bersantai bersama teman dan bersama pengunjung lain. Untuk biaya masuknya dikenakan tarif seikhlasnya. Gimana ga seneng deh dateng ke tempat ini, terjangkau banget di kantong. Sambil kita meli

Cerkak Aku sing salah

AKU SING SALAH By: Agustina Citra Windianingsih Ing salah sawijining dina nalika umurku kira-kira 9 taun, aku dolanan ingkling dhewekan ana ing plataran omah sinambi ngulatake obahe srengenge kang saya medun tumuju kulon, langite ketok sansaya kuning, endah menawa didelokake, aku krungu swarane bapak nimbali aku, dumadakan aku mungkasi anggonku dolanan banjur nyedhaki bapak “Ana apa pak? Kok nimbali aku?” takonku kepengen ngerti “ayo melu bapak menyang blmbang, kowe seneng to nek dolanan neng blumbang,sisan bapak arep niliki sawah sek cerak blumbang” “nggih pak, ayo” wangsulanku karo mlaku cepet tumuju blumbang, durung let sue aku mlaku, adhiku klayu, dheweke banjur nututi aku lan bapak, blumbange pancen ora pati adoh saka ngomah kira-kira sekilo saka ngomah dadi aku lan bapak namung mlaku,nanging adhiku ora gelem menawa dikon mlaku dheweke lagi seneng-senenge numpak pit. Tekane blumbang pranyata kanca-kancaku wes padha dolanan ing ngisor wit pelem , dumadakan aku malayu n

Bening lan mas ahmad

BENING LAN MAS AHMAD Nalika srengenge lagi wae jedul saka sisih wetan, ditututi klurukan jago salip-salipan, adan uga dikumandangake, Bening kang biasane wayah subuh wis tangi, ketok iseh aras-arasen dikancani iluh kang isih tumetes deres ing pipine. Bening menika salah satunggaling santriwati kang mondok ing Tsanawiyah Jombang, durung suwe dheweke lulus lan nerusake kuliah ing kutha Ngayogyakarta, kutha kang dadi saksi nalika dheweke pisanan weruh kauripan ing dunya. Seminggu iki Bening pancen rada beda, dheweke luwih seneng ndhekem ing kamare karo tetangisan, padahal Bening sejatine bocah kang ceria lan saged ngawe kanca-kancane ngguyu kepingkel-pingkel yen dheweke lagi cerita nyrocos. Ananging ora ana sing ngerti kepriye Bening nalika dheweke ing kamar, mung guling lan tembok kang nyekseni Bening nalika lagi miyur atine. Bening pancen pinter yen ndhelikake kasusahane ing ngarepe kanca-kancane amarga dheweke ora kepingin ngrepoti kancane. Bening menika namung urip dhewe ing