Kondangan Dadakan
Pada suatu sore hari, seseorang datang ke rumah memberikan selembar kertas tebal beramplop, katanya itu adalah undangan pernikahan untukku. Aku sangat bersemangat, karena itu adalah undangan pernikahan pertama yang aku dapatkan sepanjang usiaku yang 22 tahun ini, baru sekali ini mendapatkan undangan pernikahan. Lalu sesegaralah aku buat whatssapp story undangan tersebut yang tertuju namanku, tak lupa aku tambahkan caption untuk mencari seseorang yang bisa menemani kesana. Tingg, muncullah notifikasi dari salah satu temanku yang bersedia untuk menemani di hari kondangan nanti. Sebenarnya seseorang yang mengundangku juga tidak terlalu dekat karena hanya teman semasa kecil di desa. Namun tetap saja aku excited pengen tau gimana sih rasanya datang ke kondangan bersama seseorang teman, sepertinya sangat menyenangkan.
Tapi saat ini masih masa-masa pandemi covid-19 jadi acaranya tidak bisa diselenggarakan sebagaimana biasanya namun hanya diselenggarakan dalam waktu singkat tanpa duduk-duduk disana. Tapi tidak apa lah aku akan tetap berangkat dengan mematuhi protokol kesehatan. Dua hari telah berlalu dan tibalah hari dimana tanggal mendatangi acara kondangan tersebut, huft degdegan bukan main seakan-akan aku saja yang mau menikah, ada ada saja memang aku ini ya.... Bergegaslah aku bersiap-siap mennggunakan pakaian yang sepantasnya dan tak lupa membawa kado yang sudah dibungkus rapi. Setelah itu mengabari teman yang akan menemaniku. Saat semua sudah beres tiba-tiba temanku mengatakan bahwa dia tidak bisa menemani karena ada panggilan shift dadakan di tempat kerjanya, yah.... aku sangat kecewa pada saat itu, karena sudah waktunya berangkat tapi temanku gabisa menemani, masa iya aku berangkat sendirian , ngga lucu baget kan ..... pikirku, pasti terlihat seperti orang hilang yang ga punya temen. Sontak saja aku putar akaluntuk mencari solusi gimana caranya supaya bisa mendapatkan teman kondangan dalam waktu singkat, lalu aku scoll whatssap chatku dan secara random menanyakan ke seorang teman chat laki-laki, apakah dia mau menemaniku untuk kondangan saat itu juga, eitsss tidak aku sangka, ternyata dia meng-iyakan ajakanku, wah senangnya hatiku, karena tidak jadi berangkat seorang diri, eitss tapi kemudian aku berpikir, aku saja belum pernah bertemu dengan lelaki itu, kita hanya berkenalan lewat sosial media selama ini, sama sekali belum tau orangnya seperti apa dan belum pernah bertemu. Tapi yasudahlah nekat saja pikirku, daripada aku datang sendirian, toh hanya sebagai teman disana saja tidak lebih jadi tidak apa-apa menurtuku, sesegeralah aku share lokasi gedung untuk kondangan dan bergegeas ke tempat kondangan, kita janjian untuk bertemu di lokasi. Ternyata aku sampai lebih dulu disana, dan menunggu teman sosmed-ku datang.
Tak selang lama dia mengirimkan pesan bahwa dia sudah tiba, menggenakan pakaian warna hitam . Aku pun menghampiri dirinya dan menyapanya, "heiiii" kataku sambil tersenyum berusaha seramah mungkin. Dia pun membalas dengan senyuman yang ramah pula, aku pun menanyakan bagaimana bisa dia bersedia menemaniku padahal belum pernah bertemu sebelumnya,dia mengatakan bawa dia sedang tidak ada kegiatan saat itu jadi dia bersedia menemaniku, lalu kita saling mengobrol dan menertawakan kejadian yang canggung ini. Entahlah,........ rasanya hatiku menghangat setelah mengobrol dengannya , sangat menyenangkan dan ramah orangnya. Hanya saja kita beda suku, aku suku jawa dia sunda. Tapi it's oke kita bisa mengobrol dengan bahasa indonesia, bahasa pemersatu bangsa iya kan? Kita mengantri untuk berfoto dengan pengantin layaknya tamu pasangan yang lain, tapi bedanya kita bukan pasangan. Kemudian setelah itu bergegas ke parkiran, dan berencana untuk langsung pulang saja, eh tapi tidak kuduga dia mengajakku untuk main dulu sebelum pulang, dia mengajak ke pantai melihat pemandangan, dia pun menawarkan untuk berboncengan dengannya, aku pun mengiyakan, sepanjang jalan rasanya canggung sekali........ tapi untunglah dia orangnya ramah dan bisa mencairkan suasana, tak lupa kita mampir mencari tempat solat terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan, sesampainya di pantai kita mengobrol dan beberapa kali mengambil gambar berdua. Kemudian saat perjalanan pulang, dia menceritakan tentang masa kecilnya,....... tentang keluarganya,......... sungguh hangat rasanya , seperti dianggap orang yang spesial karena dia sangat terbuka padaku, aku pun juga menceritakan tentang diriku dan kelurgaku.
Kemudia kita mampir mencari makan dan terjebak hujan ditempat makan , karena hujan tak kunjung reda dan hari mulai gelap kita memutuskan untuk menerobos hujan tanpa menggunakan mantel karena lupa tidak dibawa. Heii asik juga ya hujan-hujanan berdua gini,...... batinku dalam hati. Tapi aku salah, justru makin lama makin dingin dan rasanya ingin segera pulang. Sebenarnya aku anak rumahan yang akan dicari jika terlalu lama keluar rumah, jadi disepanjang jalan aku khawatir jika orangtuaku mencariku karena keluar terlalu lama, pun aku tidak bisa mengabari karena hp ku mati pada saat itu, ya sudahlah mungkin sekali-kali tidak apa-apa aku terlambat pulang,.... pikirku. Saat sampai di rumahnya , aku segera mengambil motor dan pamit pulang.
Setelah kejadian itu, aku dan teman laki-laki itu menjadi semakin dekat setiap harinya saling berkabar,..... aku sangat menyukai caranya memperlakukanku, sangat ramah dan terbuka tentang kehidupannya, dia juga orang yang rajin mandiri dan pekerja keras, jadi aku semakin jatuh hati padanya. Sungguh,... dulu ku kira orang seperti ini hanya ada di dalam cerita khayalan saja, tetapi ternyata sungguh ada di dunia nyata. Mungkin karena baru dipertemukan sekarang dengan orang yang seperti ini, sampai saat ini pun aku sangat sangat bersyukur bisa mengenalnya dalam kehidupanku ini dan menyuskuri adanya dia sebagai teman kondangan yang tidak disengaja. Terima kasih yaa........
Komentar
Posting Komentar