Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Cerpen Maaf untuk Rendy yang Tak Sempat Terucapkan

“Maaf untuk Rendy yang Tak Sempat Terucapkan” by:Agustina Citra Windianingsih Motor balap berwarna biru melaju dengan kecepatan tinggi, ditengah jalanan malam kota yang sepi, pengendara itu melampiaskan kemarahannya pada jalanan yang tak berdosa. Rendy nama pemuda yang saat ini tengah bersungut-sungut emosinya. Kesalahpahaman dengan Rio teman karibnya membuat ia frustasi, berulang kali ia mencoba menjelaskan duduk masalahnya kepada Rio, tetapi percuma, Rio selalu mengacuhkannya, bahkan mungkin menganggapnya tidak ada. Hancurnya persahabatan mereka ditengarai karena tugas kelompok yang seharusnya dikerjakan Rendy tetapi ia tidak mengerjakannya dengan benar, sementara tugas itu sangat penting bagi Rio, karena itu kesempatan terakhirnya untuk membuktikan pada ayahnya bahwa ia bersungguh-sungguh dengan apa yang ia inginkan demi masa depannya, tetapi Rendy mengubah harapan itu hanya sebatas angan yang tak mungkin dapat Rio jangkau lagi, tugas itu adalah   tugas terakhir di semest

Cerpen Kau Bukan Untukku

“Kau Bukan Untukku” By:Agustina Citra Windianingsih “Tingg” ponselku berdering, segera ku lihat pesan yang masuk, tak kusangka ternyata itu dari Widia, perempuan yang selama ini ku tunggu kabarnya... akupun tenggelam bercakap-cakap dengannya dalam ruang maya, entah mengapa rasa senang dan semangat selalu membuncah setiap kali aku bertegur sapa dengannya, dialah yang membuatku semangat dalam menjalani hari-hariku... sudah sekitar empat tahun lamanya aku menemaninya sebagai seorang teman atau bisa dibilang kakak, walaupun perasaanku menampik hal itu, karena ada perasaan mendalam yang ku simpan untuknya, aku yakin diapun sebenarnya juga menyimpan rasa padaku, dari caranya membalas pesanku, semuanya terbaca jelas, bukannya aku tidak berani untuk mengutarakan perasaanku padanya tapi... dia sempat bercerita kepadaku bahwa dia tidak punya niatan untuk menjalin kasih dan mengulang masa-masa pahitnya dulu, saaat dia diselingkuhi dan ditinggal pergi oleh lelaki yang pernah singgah di

Cerpen Pahitnya Kehidupan

Cerpen – Pahitnya Kehidupan — By Agustina Citra Windianingsih Di era digital ini semua orang semakin bergerak lebih cepat, mereka semakin maju di bidang informasi,segala kemungkinan dapat berubah hanya dalam hitungan detik, kondisi tersebut juga membuat sekolah-sekolah sangat mementingkan kecepatan dalam penyebarluasan informasi kegiatan-kegiatan sekolah, anak-anak SMA Pendobrak Merah menjadi contoh yang nyata, hal tersebut tampak dari gaya hidup mereka, mulai dari kendaraan yang mereka gunakan , setiap ada kendaraan dengan teknologi terbaru seakan jadi ajang untuk segera berganti kendaraan, hal lain juga terlihat dari barang-barang yang mereka gunakan mulai dari sepatu,tas hingga alat tulis semuanya menggunakan brand termahal kalau ga gitu seakan ketinggalan zaman, sikap konsumtif yang over mungkin seperti itulah kata yang dapat mendiskripsikan keadaan di era ini,namun Syeril tak seberuntung anak-anak di atas, dia pergi kesekolah masih menggunakan motor kopling keluaran 1990